Vertiminaponik
Kegiatan bercocok tanam pada umumnya dilakukan di suatu
petak lahan yang luas agar produk yang dihasilkan juga dalam kuantitas yang
benar. Namun, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kini banyak
terobosan baru untuk tetap dapat bercocok tanam meski dengan lahan terbatas seperti di perkotaan.
Contohnya, teknik bertanam dengan hidroponik, aquaponik, atau
vertiminaponik. Hidroponik dan aquaponik mungkin sudah umum bagi sebagian
besar orang, namun jika istilah vertiminaponik rasanya masih amat asing untuk
masyarakat umum. Padahal, apabila masyarakat dan para petani diberi pengetahuan
mengenai vertiminaponik dan diajak untuk menerapkan sistem bertanam ini, akan
lebih banyak keuntungan ekonomis yang didapat.
Cara berbudidaya organik yang ramah lingkungan
bebas pestisida. Kita tidak perlu memupuk dan mengaplikasikan bahan kimia
sehingga kita menghasilkan tanaman yang sehat dan siap dimakan dimana saja.
Berapa manfaat untuk lingkungan saja tak terhitung, terus kita semua pasti tahu
bahwa sayuran organik sangat mahal kan. Jadi jelas secara ekonomi sangat
menguntungkan asal tidak dipandang dari perspektif yang sempit dan
menyamaratakan bahwa harga kangkung kan hanya sekitar 2000 rupiah saja
misalnya, melainkan harus dipandang melalui perspektif yang lebih luas.
kenapa teknologi ini layak untuk dikembangkan di
perkotaan yang belum disebutkan sebelumnya, bahwa orang perkotaan yang punya
waktu sempit. akan sangat terbantu dengan teknologi ini, tinggal nyalakan
listriknya tidak perlu memikirkan penyiramannya dan pemupukannya. tinggal
tunggu waktu panen saja. Cukup WOW kan?
Apakah yang dimaksud dengan vertiminaponik?
Secara harfiah, vertiminaponik berasal dari tiga kata,
yaitu ‘verti’ , ‘mina’ dan ‘ponik’. Verti berasal dari kata vertikultur atau,
pertanaman secara vertikal, mina artinya ikan dan ponik yang berarti budidaya
(Anonim, 2013). Vertiminaponik adalah sistem yang mengkolaborasikan dan
memodifikasi aquaponik dengan budidaya sayuran dengan ikan secara sekaligus.
Vertiminaponik merupakan kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara
vertikal berbasis pot talang plastik dengan sistem aquaponik.
Bagaimanakah prinsip kerja vertiminaponik?
Tanaman yang paling sering ditanam secara
vertiminaponik, adalah tanaman-tanaman sayur. Prinsip kerja dari vertiminaponik
ini adalah dengan mengalirkan air secara terus menerus dengan menggunakan pompa
akuarium dari kolam pemeliharaan ikan sebagai suplai hara bagi tanaman sayur.
Air dialirkan secara terus menerus dari bak penampungan ikan dengan menggunakan
pompa akuarium. Air yang mengalir menuju tanaman sayur bercampur dengan kotoran
ikan dan sisa pakan yang mengandung hara. Air tersebut dimanfaatkan unsur
haranya oleh tanaman sayur, lalu kembali dialirkan ke bak ikan. Media tanam dan
tanaman sayur yang berada diatas akan menyaring air dan mempertahankan kualitas
air yang berada dibawahnya. Kondisi ini menyebabkan kualitas air kolam akan
tetap terjaga dari sisa pakan dan kotoran ikan. Sehingga memberikan keuntungan
bagi keduanya untuk pertumbuhan yang lebih baik dengan sistem yang
berkelanjutan. Sistem vertiminaponik ini dapat menghasilkan sayuran dan ikan
yang cukup banyak
Kapasitas
Di dalam bentuk
yang portable ini, sayuran dan ikan yang dihasilkan cukup banyak. satu tangki air dengan kapasitas 500 liter dapat diisi ikan nila atau bawal sampai 200 ekor, sedangkan lele
sekitar 300 ekor dengan jumlah produksi akhir sekitar 17 kg. Di atas tangki
dapat disimpan 8 talang air yang ditanami empat jenis sayur yang berbeda. Untuk
setiap satu talang (panjang 1 meter) sebanyak 8 talang paralon yang dapat
ditanami dengan jenis sayur yang berbeda dapat menghasilkan 0,6 kg sawi; 0,6 kg
selada; 1kg kangkung atau 0,8 kg bayam. vertiminaponik adalah cara berbudidaya
organik yang ramah lingkungan bebas pestisida. Kita tidak perlu memupuk
dan mengaplikasikan bahan kimia sehingga kita menghasilkan tanaman yang sehat
dan siap dimakan dimana saja serta mempunyai nilai ekonomis tinggi.Untuk
teknologi ini dapat disesuaikan dengan isi kantong masing-masing.
Ikan
Ikan yang dapat dipelihara melalui teknologi ini adalah
semua ikan air tawar terutama ikan yang tidak membutuhkan ketersediaan oksigen
dalam air yang tinggi seperti lele, bawal, nila, dan lain-lain. Sistem ini
memanfaatkan kotoran ikan sebagai bahan organik atau sumber hara bagi sayuran
yang ditanam, sedangkan sayuran tersebut juga berfungsi sebagai penyaring air
yang dibutuhkan dibutuhkan oleh ikan yang dipelihara.
Bahan
Bahan yang diperlukan untuk membuat vertiminaponik juga
tidaklah sulit didapatkan, antara lain talang paralon, water torn, drum bekas
atau terpal sebagai penampung ikan, dan batu zeolit atau kerikil sebagai
penyaring. Agar dapat lebih murah, kerangka penyangga talang tidak harus
menggunakan paralon, dapat digantikan dengan bambu.
Prinsip
Kerja
Prinsip kerja vertiminaponik dapat
dijelaskan melalui gambar disamping. Air di dalam tangki air dialirkan secara
terus menerus menggunakan pompa akuarium dari kolam/bak pemeliharaan ke tempat
tanaman sebagai penyiraman dan bahan hara bagi tanaman sekaligus penyaring air.
Lapisan pertama pada tempat tanaman tersebut adalah kerikil. Kerikil ini harus
bersih agar saluran air berjalan lancar. Fungsi kerikil pada tanaman ini adalah
agar aliran air dapat berjalan lancar karena kerikil akan menciptakan rongga
pada media tanaman. Media tanam dilindungi oleh kain kassa agar tidak ikut
larut dengan aliran air ke dalam tangki air. Media tanam dibuat dari campuran
batu zeolit ukuran 3, dengan vermikompos dengan perbandingan 1,5 batu zeolit :
1 vermikompos.
Lapisan media
tanam di dalam kain kassa tersebut terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama
pada dasar kain kassa adalah lapisan batu zeolit ukuran 3 setinggi sekitar 3
cm. lapisan ini berfungsi untuk mencegah larutnya vermikompos ke dalam aliran
air. Lapisan berikutnya adalah lapisan media tanam.
Mengapa
perlu mengetahui dan menerapkan vertiminaponik?
Vertiminaponik sangat cocok untuk diterapkan karena
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Melalui lahan yang terbatas, bahan yang
murah, dan cara yang tidak susah, dapat dihasilkan beberapa jenis sayuran dan
ikann sekaligus, sehingga vertiminaponik sangatlah efisien untuk diterapkan.
Selain itu, vertiminaponik tidak hanya bias diterapkan oleh petani-petani,
namun juga masyarakat pada umumnya, terutama masyarakat kota yang memiliki lahan
minim. Mereka dapat menjadikan hasil sayuran sebagai konsumsi pribadi
sehari-hari untuk menghemat biaya belanja karena seperti kita ketahui bahwa
kini sayuran organik harganya terus merangkak naik diatas rata-rata harga
sayuran pada umumnya. Selain itu, masyarakat kota umumnya tidak memiliki banyak
waktu luang untuk mengurus budidaya tanaman semacam ini, namun vertiminaponik
tidak memerlukan waktu yang banyak, hanya perlu menyalakan listrik dan pompa
kolam saja, tanpa harus pusing dengan pupuk, penyiraman atau perawatan lainnya,
cukup menunggu saat panen tanaman dan ikan saja.
-
Memperoleh hasil ikan dan
sayuran sekaligus. Dalam hal ini, kita memiliki pekarangan yang bisa swasembada
sayuran dan protein dalam skala rumah tangga. Jika ingin menyeduh mie instan
dengan campuran daun kangkung atau sawi, kita hanya perlu berjalan keluar rumah
dan memetik sayur yang kita inginkan. Tentunya sayur ini segar karna langsung
dipetik dan pastinya bersih karena kita tau kondisi pekarangan kita sendiri.
Begitupun dengan lauknya. Ikan lele, bawal, nila. Pilihan yang menarik untuk
dimasak dengan kondisi masih segar.
-
Hemat tempat. Tak perlu menyewa
lahan berhektar-hektar untuk menanam kangkung. Apalagi kondisi Jakarta yang
makin lama makin sempit, tentunya inovasi seperti ini sangat dan sangat
diperlukan. Dalam satu tabung bisa menghasilkan produk pangan yang tidak kalah
gizinya dengan yang lainnya
-
Terjamin Organik. Sayuran yang
hidup tersebut mengkonsumsi kotoran ikan yang berenang dibawahnya. Tentunya
kondisi ini menjamin bahwa produk sayuran yang ditanam ini jelas organik. Jika
ditambahkan pestisida atau pupuk, tentunya akan mempengaruhi kehidupan ikan
yang dipelihara. Jadi, keseimbangan ekosistem mini diperlukan di sistem ini.
-
Tidak perlu menyiram tanaman
setiap hari. Air yang dipompa akan terus menerus mengaliri tanaman penghias
atau tanaman sayur vertiminaponik ini. Sehingga sistem ini sangat cocok bagi
anda yang sedikit sekali memiliki waktu untuk meluangkan dirinya mengurusi
tanaman. Apalagi dengan kondisi padatnya Jakarta dan kota-kota besar lainnya
membuat manusia semakin terburu-buru menghadapi kendala macetnya di jalanan.
Hanya saja, pastikan bahwa pompa air menyala sehingga sirkulasi air dapat terus
berjalan
-
Design menarik. Bagi anda yang
memiliki hobi mendesign ruangan atau taman, tentunya vertiminapinik ini dapat
disulap menjadi design yang lebih menarik lagi. Tidak hanya tangki air dan
tanaman kangkung seperti photo yang saya tampilkan. Bisa saja ini
vertiminaponik ini menghiasi restoran, rumah makan dengan design yang lebih
bagus dan dapat memanjakan mata para konsumen.
Selain keuntungannya, vertiminaponik juga ada kekurangannya.
Selain keuntungannya, vertiminaponik juga ada kekurangannya.
-
Kekurangannya terletak pada
mahalnya biaya pembuatan. jika dibuat dengan bahan-bahan seperti pada gambar di
atas, membutuhkan biaya berkisar antara 2 - 2,5 juta. Namun jika
anda ingin membuat dengan biaya yang lebih murah, bisa mengganti kolam
penampung ikan menggunakan drum bekas, atau terpal. Kerangka penyangga talang
paralon bisa diganti dengan menggunakan kayu atau bambu. Penyaring air
yang menggunakan batu zeolit bisa diganti dengan batu kerikil.
Penggantian beberapa item bahan, pembuatan Vertiminaponik dapat menjadi jauh
lebih murah.
-
Kemudian media tanam harus
diganti secara berkala tergantung tanaman yang digunakan minimal tiga kali
penanaman karena vermikompos akan tergerus oleh air yang mengalir. Hal ini
membuat adanya biaya penggantian atau perawatan.
0 komentar:
Posting Komentar